Tidak sebagus sebutannya, taksi ala madura ini bisa dikatakan jauh dari istilah layak
Kalau bicara tentang
taksi di Madura, jangan bayangkan sebuah kendaran model baru dengan argometer
seperti kebanyakan kota-kota lain. Bagi orang Madura, taksi ialah sebutan bagi kendaraan umum seperti
angkot di daerah lain. Kemudian muncul istilah
naksi jika menggunakan
angkutan umum dari satu tempat ke tempat lainnya. Tidak hanya sebutan bagi
angkutan umum di daratan saja, sebutan taksi juga merupakan istilah bagi perahu
yang digunakan untuk mengangkut penumpang di kepulauan.
Sayang,
tidak sebagus sebutannya, taksi ala madura ini
bisa
dikatakan jauh dari istilah layak. Selain banyak armada
yang sudah tua, jumlah armada yang kurang juga menjadi persoalan. Regulasi yang
tidak jelas dan tidak tegas juga turut memperburuk, banyak kendaran plat hitam
yang juga ikut menjadi “taksi” tanpa takut dirazia.
Selain itu, sistem trayek yang tidak menentu juga
menyumbang rumitnya wajah transportasi umum di Madura. Sangat banyak angkutan umum yang
beroperasi tidak sesuai dengan ijin trayeknya. Bahkan, dengan sedikit basa-basi
si penumpang bisa saja minta diantar ke tempat tujuannya meskipun jauh dari
trayek yang seharusnya, ya mungkin dengan ongkos tambahan. Barangkali hal ini
yang membuat istilah taksi terasa cocok dengan angkutan umum Madura karena bisa seenaknya bermain trayek.
Persoalan tarif angkutan
umum yang tidak seragam semakin membuat wajah transportasi umum di Madura kian
buruk. Angkutan umum seenaknya mamatok tarif, terlebih bagi orang yang baru
menginjakkan kaki di madura. Budaya tawar-menawar juga diterapkan di
transportasi madura, anda beruntng jika bisa naik dengan harga murah berkat
kegigihan tawar menawar dengan si kenek, menjadi tidak beruntung
jika ternyata ongkos yang anda bayarkan jumlahnya lebih, kalau tidak
bertanya si kenek akan diam saja.
Oper angkutan, kejadian
yang paling sering dialami oleh hampir semua orang madura yang menggunakan angkutan
umum. Jadi, anda dipaksa berganti kendaraan lantaran karena anda hanya
satu-satunya penumpang di dalam angkutan umum itu. Hal yang cukup menyusahkan
terlebih jika kita membawa barang cukup berat. Beruntung
jika si sopir bersedia mencarikan angkutan pengganti, kalau tidak beruntung
anda akan diturunkan begitu saja. Bisa dibayangkan jika hal ini terjadi
menjelang malam. Anda akan kesulitan saat hendak menggunakan angkutan umum saat sore dan
malam hari, mayoritas jam operasional angkutan umum di Madura hanya dari
pagi hingga siang. Kalaupun ada yang beroperasi hingga sore hari,
itu karena si sopir akan kembali pulang kerumahanya. Otomatis, bukan menjadi
kemudahan bagi yang tidak punya kendaraan pribadi ketika hendak bepergian
selepas sore hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar