Wisata kuliner memang merupakan salah satu daya tarik wisatawan unutk mengunjungi Madura. sensasi kelezatan bebek goreng madura begitu tersohor berkat media sosial. Ya, setelah menyebrangi jembatan Suramadu, mayoritas wisatawan akan mendatangi tempat kuliner unutk mengisi perut. Salah satu kuliner yang fenomenal adalah yang berada di Jalan Ketengan Burneh, di tempat ini menjual bebek goreng dengan bumbu khasnya.
Wisata Madura sebenarnya berutang budi pada media sosial. Ribuan foto dan status yang diunggah menjadi penarik minat orang-orang untuk berkunjung ke Madura. Banyak contoh lokasi wisata yang menjadi terkenal karena promosi tidak langsung di media sosial. Bahkan, warga setempat saja tidak tahu kalau di dekatnya ada wisata alam yang cukup terkenal di luar Madura. Jika warga setempat saja tidak tahu, maka jangan berharap pemerintah daerah akan tahu. Meksipun tahu, mereke (pemda) juga kurang memberikan perhatian. Di beberapa lokasi wisata yang seharusnya bisa nejadi sumber pendapatan asli daerah malah dibiarkan dan dikelola liar oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan.
Wisata Madura sebenarnya berutang budi pada media sosial. Ribuan foto dan status yang diunggah menjadi penarik minat orang-orang untuk berkunjung ke Madura. Banyak contoh lokasi wisata yang menjadi terkenal karena promosi tidak langsung di media sosial. Bahkan, warga setempat saja tidak tahu kalau di dekatnya ada wisata alam yang cukup terkenal di luar Madura. Jika warga setempat saja tidak tahu, maka jangan berharap pemerintah daerah akan tahu. Meksipun tahu, mereke (pemda) juga kurang memberikan perhatian. Di beberapa lokasi wisata yang seharusnya bisa nejadi sumber pendapatan asli daerah malah dibiarkan dan dikelola liar oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan.
Semakin naiknya jumlah kunjungan wisata ke Madura merupakan berkah bagi perekonomian masyarakat Madura. Sebab, para wisatawan tentunya akan mengeluakan uang untuk membeli makanan pengisi perut, atau mungkin membeli oleh-oleh khas madura. Seharunya hal ini menjadi sebuah peluang jika bisa dikembangkan lebih jauh. Sayangnya, masih belum ada keseriusan, masih banyak wisatwan yang belum tahu apa sebenarnya oleh-oleh khas Madura. Mayoritas hanya mengenal batik tulis Madura, itu saja terkadang masih tertipu oleh batik palsu buatan mesin yang datang dari pulau Jawa.
Kurang seriusnya menggarap potensi wisata juga terlihat dari respon pemerintah daerah. Hampir 7 tahun jembatan Suramadu beroperasi masih belum bisa menyediakan lokasi khusus seperti pusat oleh-oleh resmi atau semacamnya. Akses informasi lokasi wisata juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah, informasi yang ada juga tidak terbarukan. Ironi, wisatawan yang berkunjung justru tahu dari media sosial yang memberikan informasi yang selalu baru. Banyak spot wisata alam di Madura yang terkenal karena media sosial, atau dari mulut ke mulut para wisatawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar