Selasa, 01 Desember 2015

Transportasi VS Geliat Pariwisata



Baiknya fasilitas sistem transportasi umum secara tidak langsung memengaruhi potensi wisata. Tidak semua wisatawan akan berkunjung dengan kendaraan pribadinya, bahkan sat ini trend wisata backpaker tengah naik daun. Wisatawan tentunya enggan berkunjung ke sebuah tempat wisata yang tidak ramah akses transportasi. Karena tidak semua wistawan akan menggunakan kendaraan pribadinya. Sebagian besar wisatawan  lebih memilih kemudahan menggunakan transportasi umum saat berkunjung.Biaya wisata akan menjadi tinggi jika mesti dikalkulasi dengan biaya transportasi. Dirasa mahal, tentunya akan mengurungkan niat calon wisatawan untuk berwisata.

Kesulitan akses dan transportasi memang seakan menjadi masalah yang tidak kunjung ada solusi. Masalah yang seharusnya bisa segera dicari jalan keluar supaya gairah wisata madura meningkat. Bukan tidak mungkin wisatawan akan enggan berkunjung dan memilih tempat lain karena kemudahan akses dan transportasi umumnya.
Memang, Madura belakangan ini tengah menjadi trending topic berkat Gili labak, bukit jeddih, atau bukit arosbaya, dll.Tempat-tempat diatas disebut-sebut sebagai fenomena wista madura yang begitu populer Tidak jarang berbagai artikel wisata di berbagai media sengaja mengangkat tema wisata madura. Cukup membanggakan karena madura tidak lagi identik dengan wisata kerapan sapi saja.

Realitanya, setiap wisatawan yang kali pertama akan berkunjung selalu menanyakan pertanyaan sama. Adakah transportasi yang bisa membawa ke tempat tersebut. Atau, apakah ada jasa penyewaan kendaraan yang kapan saja bisa digunakan. Masalah transportasi sebenarnya tidak hanya terjadi di madura saja, daerah lain juga mengalami hal yang sama. Namun, daerah lain menyiasati dengan memaksimalkan pusat informasi wisatanya. Sedangkan di madura, dari 4 kabupaten yang ada, hanya beberapa yang benar-benar memfungsikan pusat informasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar